Monday, September 10, 2012

Terserah Tuhan saja

Oleh: B.S. Wiratama
ditulis ketika perjalanan dari Semarang menuju Jogjakarta
8 September 2012, 14.30 WIB

Kali ini, benar-benar terserah Tuhan saja. Saya cuma bisa berusaha, berjuang, dan melakukan yang terbaik. Tidak akan ada keegoisan hati dan diri lagi. Saya percaya Tuhan akan memberikan pilihan yang terbaik bagi masa depan saya. Tuhan pasti telah mempersiapkan skema labirin kehidupan saya hingga tamat. Awal dan akhir dari labirin masa lalu, masa kini, dan yang akan datang tentunya sudah digariskan. Walaupun bagi saya, hal itu masih sangat abstrak, tapi biarkan alur pada labirin itu menjadi rahasia, dimana hanya Tuhan yang tahu hasil akhirnya. Tuhan yang merancang, Tuhan yang menggariskan, Tuhan yang memberi kejutan, dan Tuhan pula yang merahasiakan alur berikutnya. Selebihnya, ya kita sebut proses pematangan diri. Pematangan diri untuk membuat saya menjadi manusia.

Saya selalu akan menikmati dan mensyukuri setiap kejutan-kejutan yang diberikan oleh Tuhan, bahkan ketika dihadapkan pada kebuntuan tapak ketika harus melangkah. Intinya, terserah Tuhan sajalah, saya sudah sangat bersyukur atas apa yang telah ditunjukkan hingga tahun, bulan, hari, jam, menit, dan sampai detik sekarang ini.

Sekali lagi, semuanya terserah Tuhan saja pokoknya. Walaupun harus diakui bahwa dalam pikiran dan lubuk hati yang terdalam saya berharap, tapi saya pun tidak berhak melebihkan harapan saya dari apa kehendak Tuhan terhadap diri saya. Terima kasih Tuhan.




(Photo's source: http://www.trekearth.com/gallery/Asia/Indonesia/Nusa_Tenggara/Bali/Tampak_Siring/photo1153733.htm)

No comments:

Post a Comment

Search This Blog