Tuesday, September 9, 2014

Justru Orang Tua-lah yang harus banyak belajar…

Oleh: B. S. Wiratama

Iya, judul itu benar adanya... Di jaman sekarang ini, justru orang tualah yang semestinya harus banyak belajar. Mari kita samakan dulu persepsinya. Orang tua disini adalah si bapak, si ibu, si guru, si fasilitator, si pendamping, si pengasuh, dan siapapun yang sering berdampingan dan memfasilitasi kebutuhan belajar anak. Jadi tidak hanya sebatas si bapak dan si ibu semata ya.

Anak-anak di era ini, yang disebut sebagai “Digital Native”, adalah anak-anak yang berkembang berdasarkan perkembangan psikologi anak yang berkorelasi dengan pertumbuhan usianya. Lalu, orang tua ini bagaimana? Nah, disinilah letaknya kebutuhan belajar orang tua ini. Anak-anak pada masa perkembangan ini membutuhkan contoh. Pemberian contoh-contoh inilah yang menjadikan posisi orang tua harus dapat memilih dan memastikan bahwa apa yang mereka lakukan adalah sesuatu yang mereka harapkan dari anak-anaknya. Penambahan imbuhan –kan, yang hanya 3 hurup ini, pada kata mencontohkan akan sangat signifikan perbedaan maknanya dibandingkan dengan kata mencontoh saja yang tanpa akhiran –kan tersebut.

Sejatinya, belajar itu adalah berkaitan dengan pengalaman. Anak-anak mampu melakukan berbagai hal karena mereka mengalami hal tersebut. Pengalaman-pengalaman belajar inilah yang mampu membuat anak siap dengan tantangan masa depannya. Belajar secara teoritis di kelas atau dimanapun hanya akan membantu mereka untuk mendapatkan rasional-rasional pemikiran logis atas pengalaman yang mereka lakukan dan atau yang akan mereka lakukan. Rasionalisme inilah yang mampu memotivasi dan memunculkan keberanian pada anak-anak untuk mau mencoba dan menaklukan tantangannya. Ini bukanlah tentang bisa atau tidak bisa, tapi lebih ke masalah mau atau tidak mau untuk melakukan sesuatu.
Lalu, orang tua bisa apa? Nah, sekali lagi... Orang tua berfungsi sebagai pemberi rasionalisme, pemikiran logis, pemotivasi, dan pembakar semangat ini. Pemberian analogi-analogi perbuatan juga akan sangat membantu anak-anak untuk memahami apa yang akan anak-anak hadapi. Lalu, darimana orang tua bisa “sesakti” ini untuk mampu memberikan rasionalisme, logika berpikir, motivasi, keberanian, dan hal lainnya???

Jawabannya adalah: Ya, belajaaaaar.... :)


Sumber foto-foto:
1. http://www.golberz.com/2010/08/living-shadows.html
2. http://www.moillusions.com/shadow-illusion-square




No comments:

Post a Comment

Search This Blog